Home Sosial Humaniora Negara yang Pernah Terlibat Dalam Konflik Geopolitik, Apa Faktor Penyebabnya?
Sosial Humaniora

Negara yang Pernah Terlibat Dalam Konflik Geopolitik, Apa Faktor Penyebabnya?

Share
Negara yang Pernah Terlibat Dalam Konflik Geopolitik, Apa Faktor Penyebabnya?
Share

Edukasipedia.id- Mengenai konflik geopolitik merujuk pada situasi ketegangan atau perselisihan antara negara atau kawasan, yang umumnya dipicu oleh faktor-faktor seperti perebutan kekuasaan, sumber daya alam, perbedaan ideologi, atau kepentingan strategis lainnya.

Geopolitik, yang mempelajari hubungan internasional yang melibatkan pengaruh geografis, politik, dan ekonomi, memiliki peranan penting dalam mempengaruhi dinamika konflik tersebut. 

Negara-Negara yang Pernah Terlibat Konflik Geopolitik

Konflik geopolitik bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti peperangan, konflik perdagangan, atau ketegangan diplomatik. Berikut negara-negara yang pernah terlibat konflik geopolitik:

1. Konflik Timur Tengah

Konflik ini mencakup perang saudara di Syria yang dimulai pada 2011 dan kemudian melibatkan kekuatan internasional. Iran dan Rusia mendukung rezim Bashar al-Assad, sementara Amerika Serikat dan negara-negara Barat mendukung kelompok oposisi.

Arab Saudi dan Turki terlibat karena konflik sektarian dan perbedaan kepentingan regional. Selain itu, munculnya kelompok ekstremis seperti ISIS juga menambah kompleksitas.

2. Konflik di Ukraina

Konflik ini bermula pada 2014 setelah aneksasi Crimea oleh Rusia dan dukungan Rusia terhadap kelompok separatis di timur Ukraina (Donbas). Ukraina berusaha memperkuat hubungan dengan Uni Eropa dan NATO, yang dianggap sebagai ancaman bagi Rusia, yang ingin mempertahankan pengaruhnya di kawasan ini.

3. Persaingan AS dan China

Persaingan ini mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi (terutama perang dagang), teknologi (5G, AI), serta militer (pengaruh di Asia-Pasifik). China berusaha mengembangkan pengaruh global melalui proyek Belt and Road Initiative (BRI), sedangkan AS berusaha mempertahankan supremasi teknologi dan pengaruh militernya di kawasan Asia.

4. Konflik Laut China Selatan

Konflik ini melibatkan klaim teritorial atas pulau-pulau dan perairan di Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya alam dan jalur pelayaran strategis. China mengklaim hampir seluruh wilayah tersebut, sementara negara-negara lain, termasuk Filipina, Vietnam, dan Malaysia, juga mengklaim sebagian wilayah tersebut.

5. Konflik Israel-Palestina

Konflik ini berakar pada perebutan wilayah dan identitas antara orang Yahudi dan Arab di Palestina. Klaim terhadap Yerusalem dan wilayah-wilayah tertentu di Palestina menjadi pusat perselisihan yang tak kunjung selesai meskipun ada berbagai upaya perdamaian.

6. Konflik Korea

Perbedaan ideologi antara Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang demokratis menjadi akar konflik. Persaingan ini dimulai setelah Perang Korea pada 1950 dan terus berlanjut, terutama dengan perkembangan senjata nuklir oleh Korea Utara.

7. Konflik di Yaman

Perang Saudara di Yaman dimulai pada 2014, melibatkan kelompok pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran dan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi. Konflik ini semakin rumit dengan adanya keterlibatan pihak-pihak internasional.

8. Konflik di Afrika (Libya, Sudan, Ethiopia).

Konflik-konflik di Afrika seringkali terkait dengan perebutan kekuasaan, sumber daya alam, serta pengaruh antara kekuatan regional dan internasional. Misalnya, perang saudara di Libya setelah kejatuhan Gaddafi, dan ketegangan di Ethiopia terkait dengan perbatasan dan sumber daya air.

Konflik geopolitik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara negara-negara yang berusaha mengamankan pengaruh politik, ekonomi, dan militer di tingkat global maupun regional. 

Faktor-faktor seperti posisi strategis, sumber daya alam, ideologi, dan aliansi internasional berperan penting dalam membentuk dan memperburuk konflik ini.

Sebagian besar konflik geopolitik dipengaruhi oleh keterlibatan kekuatan besar yang berusaha mempertahankan atau memperluas pengaruh mereka di berbagai kawasan dunia.

Penulis: Viqia Sastrawardana

Editor: Haqqi Idral

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Rasa Saling Peduli pada Sesama, Kunci Kekuatan dalam Hubungan
Sosial Humaniora

Rasa Saling Peduli pada Sesama, Kunci Kekuatan dalam Hubungan

Edukasipedia.id – Kerjasama merupakan elemen vital dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu...

Lebih dari Sekadar Koneksi, Mengapa Membangun Relasi itu Penting
Sosial Humaniora

Lebih dari Sekadar Koneksi, Mengapa Membangun Relasi itu Penting

Edukasipedia.id – Di era digital yang serba cepat ini, koneksi antar manusia...

Adat dan Modernitas: Menyeimbangkan Tradisi dengan Perubahan Zaman
Sosial Humaniora

Adat dan Modernitas: Menyeimbangkan Tradisi dengan Perubahan Zaman

Edukasipedia.id –  Di tengah arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, kita sering...

Peran Teknologi dalam Mempercepat Perubahan Sosial di Era Modern
Sosial Humaniora

Peran Teknologi dalam Mempercepat Perubahan Sosial di Era Modern

Edukasipedia.id – Di era modern ini, teknologi telah menjadi kekuatan utama yang...