Home Sains & Teknologi Mikro dan Nanoplastik dalam Kantong Teh: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan dan Lingkungan
Sains & Teknologi

Mikro dan Nanoplastik dalam Kantong Teh: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan dan Lingkungan

Share
Mikro dan Nanoplastik dalam Kantong Teh: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan dan Lingkungan
Share

Edukasipedia.id – Kemunculan mikro dan nanoplastik dalam kehidupan sehari-hari semakin menimbulkan kekhawatiran global. Penelitian terbaru oleh Mutagenesis Group dari Universitat Autònoma de Barcelona (UAB) mengungkapkan fakta mengejutkan: kantong teh berbasis polimer yang digunakan secara komersial dapat melepaskan jutaan hingga miliaran partikel mikro dan nanoplastik ke dalam air saat diseduh.

Temuan ini bukan hanya memberikan peringatan bagi konsumen, tetapi juga menyoroti ancaman besar pencemaran plastik terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Pencemaran Plastik: Masalah Global yang Mendesak

Pencemaran limbah plastik telah lama menjadi tantangan lingkungan yang sulit diatasi. Mikroplastik—potongan plastik berukuran antara 5 milimeter hingga 1 mikrometer, atau seribu kali lebih kecil dari satu milimeter—dan nanoplastik yang lebih kecil dari 1 mikrometer, kini ditemukan dalam banyak produk konsumsi, termasuk makanan dan minuman.

Kemasan makanan, khususnya, menjadi salah satu sumber utama kontaminasi. Paparan manusia terhadap mikroplastik terjadi melalui dua jalur utama, yakni konsumsi makanan/minuman dan inhalasi udara tercemar.

Di beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina, konsumsi mikroplastik per kapita mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Di Indonesia, masyarakat diperkirakan mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, menempatkan negara ini dalam daftar teratas konsumsi mikroplastik global. Angka ini menunjukkan tingkat paparan yang tinggi terhadap polutan mikroplastik yang berpotensi membahayakan kesehatan.

Kantong Teh sebagai Sumber Mikroplastik?

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Chemosphere, para peneliti dari UAB menguji berbagai jenis kantong teh yang terbuat dari polimer seperti nilon-6 (sejenis plastik sintetis yang digunakan dalam tekstil dan barang sehari-hari), polipropilena (plastik ringan dan tahan panas yang sering digunakan untuk kemasan makanan), dan selulosa (bahan alami dari tumbuhan yang digunakan sebagai alternatif plastik).

Mereka menemukan bahwa saat diseduh, kantong teh berbahan polipropilena dapat melepaskan hingga 1,2 miliar partikel mikroplastik per mililiter, sementara kantong berbahan selulosa dan nilon-6 masing-masing melepaskan sekitar 135 juta dan 8,18 juta partikel per mililiter.

Untuk mengidentifikasi polutan ini, para peneliti menggunakan teknik analisis mutakhir seperti:

1. Mikroskop Elektron Pemindaian (Scanning Electron Microscopy/SEM): Teknik untuk menghasilkan gambar detail permukaan partikel mikroplastik menggunakan elektron.

2. Mikroskop Elektron Transmisi (Transmission Electron Microscopy/TEM): Metode untuk menganalisis struktur internal partikel hingga tingkat resolusi atom.

3. Analisis Pelacakan Nanopartikel (Nanoparticle Tracking Analysis/NTA): Teknik untuk mengukur ukuran, jumlah, dan pergerakan partikel kecil seperti nanoplastik dalam medium cair.

Menurut Alba Garcia, salah satu peneliti, “Kemampuan kami untuk mengkarakterisasi partikel ini merupakan langkah besar dalam memahami dampak potensialnya terhadap kesehatan manusia.”

Dampak Kesehatan Mikro dan Nanoplastik

Partikel mikro dan nanoplastik telah diketahui memiliki potensi dampak serius pada kesehatan manusia. Penelitian menunjukkan bahwa partikel-partikel ini dapat diserap oleh sel-sel usus, dan dalam beberapa kasus, dapat masuk ke dalam inti sel yang menyimpan DNA (materi genetik yang mengontrol fungsi dan pertumbuhan tubuh).

Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi efek jangka panjang, termasuk risiko kerusakan genetik dan gangguan kesehatan lainnya.

Studi lain dari tim peneliti MedUni Vienna mengungkapkan bahwa mikro dan nanoplastik dapat mengurangi efektivitas antibiotik (obat yang melawan bakteri penyebab infeksi), sehingga meningkatkan risiko resistensi bakteri.

Nanoplastik ini berikatan dengan molekul antibiotik, yang mengurangi kemampuannya untuk melawan patogen.

Tantangan dan Langkah untuk Mengatasi

Dengan semakin banyaknya bukti dampak mikro dan nanoplastik, penting bagi pembuat kebijakan untuk segera mengambil langkah mitigasi.

Para ahli menekankan perlunya pengembangan metode uji standar untuk menilai tingkat kontaminasi plastik dalam bahan yang bersentuhan langsung dengan makanan, seperti kemasan plastik dan kantong teh.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi dampak pencemaran ini. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

1. Regulasi Ketat: Memperketat aturan mengenai penggunaan plastik dalam kemasan makanan.

2. Edukasi Konsumen: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko mikroplastik dan mendorong penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan.

3. Inovasi Produk: Mendorong produsen untuk mencari alternatif kemasan berbahan dasar non-plastik yang lebih aman bagi konsumen dan lingkungan.

Kesadaran Konsumen adalah Kunci

Di sisi lain, konsumen juga memiliki peran penting. Pemilihan produk yang lebih aman dan sadar lingkungan dapat menjadi langkah kecil namun berarti untuk mengurangi paparan mikro dan nanoplastik.

Misalnya, menggunakan teh daun dalam saringan stainless steel atau memilih kantong teh berbasis bahan alami dapat menjadi solusi sederhana.

Kesadaran konsumen juga perlu didukung dengan label produk yang transparan. Produsen perlu memberikan informasi yang jelas tentang bahan yang digunakan, sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang lebih bijak.

Penulis: Felizhia Zafirah Arine

Editor: Haqqi Idral

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Benarkah Sel Kanker Bisa Diobati? Ilmuwan Ini Menemukan Teknologinya
Sains & Teknologi

Benarkah Sel Kanker Bisa Diobati? Ilmuwan Ini Menemukan Teknologinya

Edukasipedia.id – Penyakit kanker adalah salah satu penyakit mematikan di dunia yang...

Di Balik Lensa Teleskop: Bagaimana Teknologi Membuka Rahasia Alam Semesta
Sains & Teknologi

Di Balik Lensa Teleskop: Bagaimana Teknologi Membuka Rahasia Alam Semesta

Edukasipedia.id – Alam semesta menyimpan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Sejak zaman...

Bio Ultra: Inovasi Transportasi Hijau dengan Tenaga Biometana
Sains & Teknologi

Bio Ultra: Inovasi Transportasi Hijau dengan Tenaga Biometana

Edukasipedia.id – Apa jadinya jika ada kereta yang tidak hanya cepat dan...

Penuh Antusias, Pembukaan Yayasan Alfatihah Disambut Baik Warga Kawasan IKN
Sains & Teknologi

Penuh Antusias, Pembukaan Yayasan Alfatihah Disambut Baik Warga Kalimantan Timur

Edukasipedia.id- Yayasan Alfatihah kembali meluaskan jangkauannya di daerah-daerah di Indonesia, dan daerah...