Edukasipedia.id – Pendidikan di Indonesia menjadi hal serius yang perlu diperhatikan. Indonesia menempati peringkat ke-54 dari 78 negara berdasarkan data World Population Review pada tahun 2021.
Itu artinya, di Indonesia kualitas pendidikan menurun atau rendah. Mutu pendidikan yang rendah akan mempengaruhi kualitas para siswa dalam mengenyam ilmu-ilmu di sekolah.
Berikut ini adalah alasan-alasan yang menyebabkan kualitas pendidikan menurun di Indonesia. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
7 Alasan Kualitas Pendidikan Menurun
1. Kurangnya Infrastruktur yang Memadai
Sarana dan prasarana di sekolah belum dikelola dengan baik. Hal ini mempengaruhi proses belajar di sekolah. Mutu pendidikan pun menurun akibat infrastruktur yang tidak memadai seperti gedung dan fasilitas-fasilitas lainnya.
2. Ketidakmerataan Akses Pendidikan hingga Pelosok
Pendidikan di Indonesia sangat tidak merata. Pembangunan sekolah dan fasilitas lengkap hanya berpusat di kota-kota besar sehingga hanya anak-anak ‘kota’ yang bisa mendapatkan Pendidikan dengan baik.
Daerah pelosok dan perbatasan terkadang belum diperhatikan sehingga banyak anak yang tidak mendapatkan Pendidikan sama sekali. Sangat miris, bukan? Pemerintah harusnya memperhatikan nasib anak-anak di daerah tersebut.
3. Kualitas Tenaga Pendidik
Masih banyak guru yang cara mengajarnya terkesan membosankan, monoton, dan tidak mengikuti perkembangan zaman dengan teknologi atau AI. Hal ini mengakibatkan siswa kurang tertarik belajar.
Guru yang kurang profesional ini memberi dampak pada siswa terutama prestasinya. Nilai mereka jadi tidak maksimal dan minat belajar mereka pun turun.
4. Rendahnya Minat Literasi
Minat literasi atau membaca di kalangan anak muda sekarang sangatlah minim. Dari seribu orang Indonesia, hanya ada satu orang yang suka membaca. Hal ini juga yang menyebabkan kualitas pendidikan menurun di Indonesia.
Miris sekali, bukan? Jika sudah tidak minat membaca, biasanya berpengaruh juga pada minat belajar yang rendah. Hal ini seharusnya dapat diantisipasi dengan peran orang tua dalam membatasi gadget dan memberikan bahan bacaan yang bersumber dari buku-buku saja.
5. Sistem Pendidikan yang Membingungkan
Pemerintah memang memiliki tugas untuk mengatasi kualitas pendidikan menurun di Indonesia. Salah satunya adalah sistem kurikulum yang terus berganti dan berubah sehingga mengakibatkan kebingungan dalam mempelajarinya.
Kurikulumnya sangat kompleks bagi pelajar dan juga tenaga pendidik. Saat sudah mencoba kurikulumnya, ternyata ada aturan dan kurikulum baru lagi.
Hal ini yang membuat siswa tidak nyaman dalam belajar. Baik guru maupun murid akan merasa kesulitan juga dalam beradaptasi terhadap materi dan tugas-tugasnya.
6. Biaya Pendidikan yang Mahal
Mahalnya biaya pendidikan menjadi penghambat untuk mendapatkan pendidikan yang layak dna meraih masa depan. Orang tua yang kurang mampu untuk membayar sekolah akan menyebabkan banyaknya anak putus sekolah.
Anak-anak ini menjadi tidak punya harapan dalam berpendidikan. Calon mahasiswa sering mengurungkan niatnya untuk mengejar gelar sarjana karena biaya tinggi. Biaya pendidikan yang mahal dan ekonomi keluarga yang kurang mampu menjadi penghambat besar dalam dunia pendidikan Indonesia.
7. Stigma ‘Pendidikan Bukan Prioritas Utama’
Sampai sekarang masih banyak orang tua yang menganggap bahwa pendidikan bukanlah prioritas sehingga mereka tidak mengenyam pendidikan dengan baik. Ditambah lagi stigma bahwa Perempuan juga tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena hanya akan ‘bekerja di dapur’.
Persepsi yang berkembang di masyarakat itu juga menjadi alasan kualitas pendidikan menurun. Mereka banyak yang tidak mengerti betapa pentingnya pendidikan bagi diri sendiri dan masa depan.
Pendidikan itu sangat penting. Kualitas pendidikan dan segala aspek meliputi kualitas pengajar, fasilitas yang ada, serta pemerataan pendidikan akan sangat mempengaruhi SDM yang berkualitas.
Penulis: Fitri Aprilia Kumala
Editor: Ghina Shelda Aprelka
Leave a comment