Home Sosial Humaniora Komunitas Perempuan Nelayan dan Persoalan Gender di Lingkungan Pesisir
Sosial Humaniora

Komunitas Perempuan Nelayan dan Persoalan Gender di Lingkungan Pesisir

Share
Komunitas Perempuan Nelayan dan Persoalan Gender di Lingkungan Pesisir
Share

Edukasipedia.id- Dalam kehidupan masyarakat nelayan, belenggu patriarki memang masih mengakar kuat.

Berdasarkan pembacaan penulis terhadap hasil penelitian Jurnal Perempuan edisi Perempuan Nelayan 2017 dengan mengambil konteks penelitian di tiga wilayah, yaitu Gresik, Dipasena, dan Demak terdapat satu benang merah bahwa dominasi patriarki sangat berdampak buruk bagi kehidupan perempuan nelayan.

Hal itu karena perempuan tidak mendapat akses terhadap berbagai bentuk fasilitas pelayanan publik, program pengembangan diri, dan pendidikan.

BACA JUGA Bahaya! Inilah  6 Ciri-Ciri Cuaca Laut yang Harus Dihindari oleh Nelayan, Nomor Lima Sering Diabaikan

Persoalan Gender di Lingkungan Pesisir, Perempuan Nelayan Menjadi Korban

Persoalan kesetaraan gender memang masih menjadi permasalahan krusial. Makanya, sampai saat ini persoalan ini masih menjadi bahan perhatian berbagai kalangan atau lembaga sosial masyarakat.

Bahkan pemerintah sendiri dalam merespons adanya bonus demografi, tidak lupa mencantumkan program kesetaraan gender.

Program itu termuat dalam rencana pemerintah dalam mempersiapkan pembangunan indonesia yang berkelanjutan, atau Sustainable Development Goals (SGD’s).

Namun, bisa kita lihat bahwa sampai saat ini, laki-laki masih mendominasi di berbagai bidang. Dan, kasus kekerasan terhadap perempuan masih terdengar hampir setiap hari.

BACA JUGA Dampak Urbanisasi Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi di Indonesia, Penting Diketahui!

Ada Komunitas Perempuan Nelayan “Puspita Bahari” yang Berjuang Sendiri

Namun demikian, aktivisme organisasi Puspita Bahari adalah salah satu bentuk upaya segerombolan perempuan nelayan dalam mencari keadilan secara mandiri tanpa menunggu uluran tangan pemerintah.

Program kesetaraan gender tersebut nampaknya tidak menyentuh sama sekali terhadap kehidupan mereka. Sampai saat ini terhitung sudah sekitar 18 tahun mereka berjuang untuk menciptakan keadilannya sendiri.

Berbagai penghargaan dan pencapaian telah diraih. Salah satunya yang akhirnya menginspirasi banyak perempuan nelayan di berbagai daerah adalah menjadi yang pertama di Indonesia, yang berhasil mendapat pengakuan secara administratif sebagai perempuan nelayan.

Yang awalnya di kolom pekerjaan di KTP adalah ibu rumah tangga, kini menjadi Nelayan. Sehingga dapat mengakses berbagi program pemerintah dan layanan publik. Hal ini menjadikan perempuan setara dengan laki-laki.

BACA JUGA 6 Penyebab Gelombang Tinggi Pada Laut, Nelayan Harus Tahu!

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles
Rasa Saling Peduli pada Sesama, Kunci Kekuatan dalam Hubungan
Sosial Humaniora

Rasa Saling Peduli pada Sesama, Kunci Kekuatan dalam Hubungan

Edukasipedia.id – Kerjasama merupakan elemen vital dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu...

Lebih dari Sekadar Koneksi, Mengapa Membangun Relasi itu Penting
Sosial Humaniora

Lebih dari Sekadar Koneksi, Mengapa Membangun Relasi itu Penting

Edukasipedia.id – Di era digital yang serba cepat ini, koneksi antar manusia...

Negara yang Pernah Terlibat Dalam Konflik Geopolitik, Apa Faktor Penyebabnya?
Sosial Humaniora

Negara yang Pernah Terlibat Dalam Konflik Geopolitik, Apa Faktor Penyebabnya?

Edukasipedia.id- Mengenai konflik geopolitik merujuk pada situasi ketegangan atau perselisihan antara negara...

Adat dan Modernitas: Menyeimbangkan Tradisi dengan Perubahan Zaman
Sosial Humaniora

Adat dan Modernitas: Menyeimbangkan Tradisi dengan Perubahan Zaman

Edukasipedia.id –  Di tengah arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, kita sering...