Edukasipedia.id – Pala, tanaman asli Indonesia yang sering kita jumpai sebagai bumbu masakan atau bahan pengobatan tradisional, ternyata memiliki nilai yang fantastis! Bayangkan, harga pala di masa lalu pernah setara dengan 7 sapi jantan gemuk!
Fenomena harga pala ini mencerminkan bagaimana tanaman yang satu ini menjadi komoditas yang sangat dicari di pasar global, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu warisan berharga Nusantara.
Yuk, cari tahu lebih dalam tentang perjalanan sejarah dan keistimewaan buah pala yang menjadikannya memiliki nilai luar biasa!
Rempah yang Lebih Mahal dari Emas
Pernah mendengar cerita tentang rempah-rempah yang lebih mahal dari emas? Harga pala adalah salah satunya! Pada zaman Kaisar Octavianus Augustus (sekitar tahun 27 SM), bangsa Romawi rela menghabiskan hingga 100 juta sestersius per tahun hanya untuk mengimpor lada dan rempah-rempah, termasuk pala.
Saking berharganya, bangsa Romawi bahkan rela menukar emas dan perak mereka untuk mendapatkan rasa pedas dari rempah ini. Pada akhirnya, rempah-rempah, termasuk pala, menjadi simbol kekayaan dan status sosial di kalangan bangsawan Eropa.
Kenapa Harga Pala Begitu Bernilai?
Di abad ke-14, pala menjadi komoditas yang sangat dicari oleh bangsa Eropa karena beberapa alasan:
- Obat untuk Wabah Mematikan
Pada masa itu, Eropa dilanda wabah penyakit mematikan seperti sampar dan disentri. Pala dipercaya memiliki khasiat obat yang mampu melindungi orang dari penyakit.
- Penghangat di Musim Dingin
Karena Eropa memiliki musim dingin yang ekstrem, rempah-rempah seperti pala digunakan untuk menghangatkan tubuh dan mengawetkan makanan seperti daging.
- Penyempurna Rasa Masakan
Pala memberikan cita rasa istimewa pada makanan, sehingga menjadi primadona di dapur bangsawan.
Inilah yang membuat harga pala melambung tinggi. Bahkan di Jerman, satu pon (500 gram) pala setara dengan harga 7 sapi jantan dewasa yang gemuk!
Tingginya nilai pala membuat bangsa-bangsa Eropa berlomba untuk menguasai perdagangan rempah ini.
- 1511: Alfonso de Albuquerque dari Portugis menaklukkan Kepulauan Maluku untuk memonopoli perdagangan pala.
- 1605: Belanda mengusir Portugis dan mendirikan VOC (Perusahaan Dagang Hindia Belanda) untuk mengendalikan perdagangan pala.
- 1616: Inggris juga ikut mendirikan koloni di kepulauan terpencil untuk mendapatkan akses ke pala.
Perebutan pala bahkan menjadi sejarah terbentuknya perdagangan internasional. Rempah satu ini begitu berharga sehingga menciptakan monopoli kolonial yang panjang.
Manfaat Pala yang Luar Biasa
Selain bernilai ekonomis, pala juga memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun kehidupan sehari-hari. Menurut laman farmasi.ugm.ac.id, seluruh bagian dari tanaman pala dapat dimanfaatkan!
- Sebagai Obat Tradisional Pala dipercaya dapat mengatasi:
- Gangguan pencernaan.
- Masuk angin.
- Efek gigitan serangga.
- Rematik dan keseleo.
- Bahkan sebagai terapi kanker.
- Dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Kulit dan daging buah pala: Diolah menjadi manisan, selai, sirup, hingga obat pengusir nyamuk.
- Fuli (lapisan pembungkus biji): Dikeringkan untuk penyulingan minyak atsiri.
- Biji pala: Diolah menjadi minyak atsiri atau rempah masakan.
Fakta Unik Tentang Pohon Pala
Pohon pala memiliki beberapa karakteristik menarik, nih:
- Tumbuh hingga 4–10 meter.
- Memiliki daun bulat telur atau lonjong dan tetap hijau sepanjang tahun.
- Mulai berbuah saat usia 7–9 tahun dan mencapai produktivitas maksimal di usia 20 tahun.
- Buahnya berbentuk seperti pir dengan ukuran 7–10 cm dan berwarna kuning muda.
Hingga kini, Indonesia tetap menjadi penyedia utama pala dunia dengan memasok hingga 70% kebutuhan global. Selain ekspor, kebutuhan dalam negeri juga cukup tinggi.
Dengan sejarah panjangnya yang melibatkan perebutan kekuasaan, manfaat yang tak terhitung, dan perannya dalam perdagangan internasional, pala benar-benar menjadi tanaman “ajaib” Nusantara yang patut kita banggakan!
Mari Lestarikan Pala Sebagai Warisan Berharga
Pala tidak hanya menjadi simbol kejayaan sejarah Indonesia, tetapi juga menjadi bukti bahwa kekayaan alam Nusantara memiliki nilai tinggi secara global. Dengan menjaga kelestarian tanaman pala, kita turut melestarikan warisan berharga untuk generasi mendatang.
Jadi, yuk mulai menghargai kekayaan alam Indonesia. Siapa tahu, suatu hari pala yang sering kita lihat di dapur bisa menjadi inspirasi besar bagi dunia!
Penulis: Siti Kholifah
Editor: Haqqi Idral
Leave a comment