Edukasipedia.id – Penelitian terbaru dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengungkapkan bahwa konsumsi rutin cokelat hitam dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Studi tersebut menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi cokelat hitam lima kali dalam seminggu memiliki risiko diabetes lebih rendah hingga 21 persen dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsinya. Tetapi, apakah klaim ini cukup kuat untuk diandalkan?
Apa yang Membuat Cokelat Hitam Istimewa?
Cokelat hitam dikenal kaya akan flavanol, senyawa alami yang banyak ditemukan dalam buah, sayuran, dan kakao. Flavanol memiliki manfaat penting, seperti sifat antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas.
Sedangkan anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, dan kemampuan vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah yang melancarkan aliran darah.
Manfaat-manfaat ini dipercaya mendukung pengaturan kadar gula darah dan menurunkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes.
Namun, tidak semua cokelat hitam memiliki kandungan flavanol yang tinggi. Proses pengolahan cokelat sering kali mengurangi kadar flavanol, sehingga manfaat kesehatannya dapat bervariasi tergantung pada jenis cokelat dan metode produksinya.
Selain itu, cokelat jenis ini tetap mengandung kalori dan lemak jenuh yang tinggi, sehingga konsumsi berlebihan berpotensi meningkatkan berat badan—salah satu faktor risiko utama diabetes.
Studi di Balik Klaim
Penelitian ini diterbitkan di jurnal The British Medical Journal (BMJ) dan melibatkan lebih dari 192.000 peserta selama 25 tahun. Para peserta secara berkala mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan, termasuk konsumsi cokelat. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi rutin cokelat hitam berkaitan dengan penurunan risiko diabetes.
Lebih spesifik, setiap porsi tambahan cokelat hitam per minggu (sekitar 30 gram) dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes hingga 3 persen. Sebaliknya, konsumsi cokelat susu justru tidak menunjukkan manfaat serupa. Bahkan, konsumsi cokelat susu cenderung berhubungan dengan kenaikan berat badan dalam jangka panjang.
Penelitian ini bersifat observasional, artinya para peneliti hanya mencatat data kebiasaan dan gaya hidup peserta tanpa melakukan intervensi langsung. Observasi ini berguna untuk menemukan hubungan antar variabel, tetapi tidak membuktikan bahwa satu hal langsung menyebabkan hal lain (sebab-akibat).
Keterbatasan Penelitian
Meski hasilnya menjanjikan, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan dari penelitian di atas:
1. Populasi Terbatas
Sebagian besar peserta adalah orang dewasa kulit putih non-Hispanik di Amerika Serikat. Artinya, hasil ini mungkin tidak berlaku untuk kelompok etnis atau budaya lain yang memiliki pola makan berbeda.
2. Belum Ada Bukti Kausalitas
Karena sifatnya yang observasional, penelitian ini hanya menunjukkan hubungan, bukan bukti bahwa cokelat hitam secara langsung mengurangi risiko diabetes.
3. Kemungkinan Pengaruh Faktor Lain
Meskipun peneliti telah menyesuaikan data dengan faktor gaya hidup seperti olahraga dan pola makan, faktor lain yang tidak terukur, seperti genetika atau tingkat stres, bisa saja memengaruhi hasil.
4. Tidak Melibatkan Uji Klinis
Penelitian ini belum melakukan uji klinis terkontrol, di mana peserta dibagi menjadi kelompok yang mengonsumsi cokelat hitam dan kelompok yang tidak. Uji klinis diperlukan untuk memastikan apakah flavanol dalam cokelat hitam benar-benar efektif.
Bagaimana Mengonsumsi Cokelat dengan Bijak?
Penelitian ini merekomendasikan konsumsi lima porsi cokelat hitam per minggu, di mana satu porsi setara dengan sekitar 30 gram atau satu batang kecil cokelat.
Namun, penting untuk memilih cokelat dengan kandungan kakao tinggi (minimal 70 persen) dan gula rendah untuk mendapatkan manfaat flavanol tanpa tambahan kalori berlebih.
Banyak cokelat hitam komersial mengandung tambahan gula, lemak, dan bahan lainnya yang mengurangi manfaat kesehatannya. Oleh karena itu, penting untuk membaca label sebelum membeli. Pilih cokelat murni yang lebih sedikit diproses dan kaya akan kakao.
Meski cokelat hitam berpotensi memberikan manfaat kesehatan, klaim bahwa makanan ini dapat mencegah diabetes tipe 2 masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang menjanjikan, tetapi belum cukup kuat untuk dijadikan dasar rekomendasi medis.
Untuk menurunkan risiko diabetes, pola hidup sehat tetap menjadi yang kunci utama. Konsumsi cokelat hitam dapat menjadi bagian dari diet seimbang, tetapi harus diimbangi dengan pola makan bergizi, olahraga teratur, dan pengelolaan berat badan.
Cokelat hitam memang lezat dan berpotensi menyehatkan, tetapi jangan lupa, “Segala sesuatu yang berlebihan tidak baik.” Nikmati secukupnya sambil terus menjaga gaya hidup sehat.
Penulis: Felizhia Zafirah Arine
Editor: Haqqi Idral
Leave a comment